Langsung ke konten utama

ketika sudah tua

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku......
Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa
bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana
dahulu aku mengajarmu.
Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang
sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah
mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita
yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau
tidur.
Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku,
jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala
cara untuk membujukmu mandi?
Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi
dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar
menjawab setiap "mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu
yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan
waktu masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita,
berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah
penting, asalkan kau di samping mendengarkan,
aku sudah sangat puas.
Ketika kau memandang aku yang mulai menua,
janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku
menghadapimu ketika kamu mulai belajar
menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana
menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku
menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan
memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam
senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga
untukmu.
Pesan:
Hormati Ayah dan Ibumu sebelum mereka
meninggalkan anda dengan kedukaan yang
mendalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SI BOY 5 (EDISI LEBARAN 1436 H)

Alhamdulillah boy bisa nulis cerita lagi. Sebelumnya boy mau ngucapin taqabal allahu minna wa minkum buat teman teman semua. Selamat hari raya Idul Fitri 1436 H. Pada kemana nih mudik nya? Gimana mudiknya? Pasti pada macet macetan ya? Hahahaha. Oh iya bagi thr nya dong, pasti banyak ya thr nya. Yaudah deh kalau gamau ngasih boy cerita aja ya... Waktu hari rabu kemarin tanggal 15 Juli 2015 itu boy masih di rumah sama keluarga, padahal tetangga yang lain udah pada mudik. Shalat ke masjid juga udah dikitan, wajar kali ya h-2 mau lebaran. Karena udah pada sepi yaudah boy sama keluarga malemnya langsung caw aja mudik ke rumah nenek dari papah di kosambi. Tapi bukan mudik kali ya, piknik kayanya hahaha. Sudah sampe disana ternyata masih sepi juga Cuma ada sodara dan yg lainnya. Belum ada sodara yang dari bogor, sukabumi dan dari daerah luar kota lainnya. Boy lupa kalo ternyata nanti hari sabtu nya pada ngumpul di bogor. Disana ada rumah tante adiknya papah. Boy sama keluarga dan sodara ...

Fakta cowok :

1. Sebenarnya pria tak mencari wanita yang cantik, yang dicari adalah wanita yang enak dilihat dan mempesona. (Untuk itu, ia selalu meminta Anda berdandan. Bukan karena ia mata keranjang, tetapi mereka ingin Anda terlihat mempesona) 2. Pria sangat benci dikhianati. (Walau mereka egois, keras, dan sok kuat, tetapi mereka adalah makhluk yang rapuh) 3. Detik ini ia menyukai Anda, beberapa detik kemudian, ia lupa dan malah asyik bersama teman-temannya. (Hal ini wajar, tetapi bukan berarti Anda tak pernah ada di hatinya) 4. Jika ia mengatakan “Ya, memang aku nggak ngerti kamu,” itu artinya pemikiran dia dan Anda berbeda. (Bukan berarti tak bisa bersatu, tetapi coba untuk saling memahami satu sama lain) 5. Dalam sehari, ia akan sibuk bermain dan menjalani aktivitasnya bersama teman-temannya. Tetapi percayalah, saat ia bersiap untuk tidur, Anda selalu terbersit di dalam benaknya. (Dan percayalah, mereka suka senyum-senyum sendiri saat membayangkan betapa cantiknya Anda hari ini) 6...

HAI MASA LALU

Hai masa lalu. Tidak, aku hanya ingin menyapa. Berdebukah kau? Maaf aku semakin jarang mengunjungimu. Aku disibukkan dengan masa kini dan impian masa depan. Tenang saja, aku takkan melupakanmu. Aku hanya mungkin akan jarang menengokmu. Hai masa lalu. Aku hanya ingin menyapa. Terimakasih pernah ada. Terimakasih pernah menjadi bagian perjalananku. Sedih pun bahagia kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa kini adalah hasil rentetan perjalanan masa lalu? Maka itu aku berterima kasih. Hai masa lalu. Aku pernah jatuh, aku pernah sakit hati. Tapi sudah kusimpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan, yang kunamakan masa lalu. Ya kamu. Ruangmu mungkin kini gelap, aku pasti akan sering kembali melihat ruangmu, namun hanya sebentar. Aku takkan lama-lama, sekadar melihat lagi seperti apa jalan yang kulalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah. Hai masa lalu. Lihatkah kau bagaimana aku di masa kiniku? Baga...